NYAWIJI DALAM KEGIATAN KIAI TANJUNG PEDULI
Berita ini kami cuplik dari pomosda.com. Rabu, 17 Juni 2020. Sekali lagi POMOSDA dijadikan tempat tujuan untuk berkunjung. Kali ini yang berkunjung adalah jajaran dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA). Dalam rangka persiapan “New Normal” yang akan diterapkan mulai Juli 2020. Dengan menetapkan POMOSDA sebagai Pesantren Tangguh di wilayah Kabupaten Nganjuk. Nyawiji dalam Kegiatan KIAI TANJUNG Peduli. Periksa juga peresmian POMOSDA Sebagai Kampung Tangguh Disini
Jajaran Forkopimda yang hadir dalam giat kunjung tersebut antara lain :
- Bapak H. Novi Rahman Hidayat, S.Sos. MM. (Bupati Nganjuk),
- Bapak Dr. Drs. Marhaen Djumadi, SE. SH. MM. MBA. (Wakil Bupati Nganjuk),
- Bapak Mayor Inf. Moh. Samsul Hadi, S. Ag (Kasdim 0810/Nganjuk),
- Bapak Kompol Ki Ide Bagus Tri, S.Ik (Wakapolres Nganjuk),
- Bapak Nur Sholekan (Sekda Kab Nganjuk),
- Bapak Nafhan Tohawi, SH, MH (Kadinsos Kab Nganjuk),
- Bapak Drs. Gatut Sugiarto, M.Si (Kakankesbangpol) dan
- FORKOPIMCAM Tanjunganom.
- Mbah Karso KS TV
Kedatangan jajaran FORKOPIMDA disambut sangat hangat oleh Bapak Kiai Tanjung, (sebelumnya dilakukan pengecekan suhu menggunakan thermo gun dan cuci tangan sebelum memasuki POMOSDA). Dalam sambutannya
Bapak Kiai Tanjung menyampaikan bahwa :
Apa yang dilakukan JATAYU POMOSDA dalam memanfaatkan lahan sela dengan tanaman-tanaman horti (sayur mayur), Toga (empon-empon atau rempah-rempah), perikanan (lele, nila, gurami) dan beberapa sumber karbohidrat (suweg, ketela rambat, singkong dan sebagainya).
Merupakan bagian dari upaya memakmurkan BumiNya Allah dengan perilaku kesalehan dengan mempola aktivitas yang sudah seharusnya. Tidak untuk ujub, tidak untuk pamer agar diikuti, namun mendasar menerapkan perintah untuk memperhatikan apa-apa yang dimakan, apa-apa yang dimasukkan ke dalam tubuh.
Sehingga bila telah menjadi rutinitas memperhatikan hal itu, maka pola hidup bersih, pola hidup sehat akan menjadi tatanan yang benar-benar sehat dan amanah.
Sambutan Bapak Kiai Tanjung.
Bapak H. Novi Rahman Hidayat, S.Sos. MM. (Bupati Nganjuk) dalam sambutannya menyampaikan :
Pemkab Nganjuk dalam waktu dekat akan melaksanakan kunjungan-kunjungan mempersiapkan Program Pesantren Tangguh dan Swalayan tangguh karena pada bulan Juli akan diberlakukan “New Normal”.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Bapak Kiai Tanjung, melalui segala hal yang telah jalankan oleh POMOSDA, sungguh bisa menjadi role model. Sangat baik dan luar biasa untuk bisa dicontoh oleh ponpes-ponpes lain di Kabupaten Nganjuk bahkan dapat pula diduplikasikan bagi masyarakat kecamatan, desa/kelurahan, RW, RT hingga unit keluarga.
Sambutan Bapak Bupati Nganjuk.
Dalam kesempatan itu, setelah nonton bareng (nobar) video Pesantren Tangguh, jajaran Forkopimda berkesempatan mengunjungi pos ketahanan pangan. Pos ketahanan pangan yang dimaksud adalah tempat para ibu-ibu Fathimiyah mengolah umbi suweg yang telah dipanen dari binaan budidaya Polo Pendem POMOSDA.
“Setelah dikupas, suweg dipotong dengan ukuran sesuai kebutuhan, selanjutnya dicuci dalam air mengalir kemudian dikukus dan dijemur di bawah terik matahari hingga kering selama 3-4 hari, selanjutnya disimpan. Suweg kering dapat diolah menjadi makanan pokok pengganti nasi”, jelas Bu Surono, salah satu tim ketahanan pangan.
Meninjau Langsung dan Memberikan Dukungan Serta Apresiasi.
Bapak Bupati Nganjuk sangat mengapresiasi keberadaan POMOSDA sebagai Pesantren Tangguh. POMOSDA sungguh mencontohkan ketangguhan berlapis-lapis. Produk-produk POMOSDA, seperti Marasake Kacang Hijau, Akar Tanjung, Beras Sehat, Coklat Kelor, Madu Sari Tanjung, Pupuk Organik Manutta Gold, Air Telaga Tanjung dengan pH lebih dari 8 sangat bagus untuk penetral keasaman tubuh adalah bukti nyata ketangguhan itu.
Bapak Bupati memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Bapak Kiai Tanjung yang telah meracik AKATTE (Akar Tanjung Tetes), minuman sehat yang sangat berguna untuk imunitas tubuh dan meregenerasi sel.
POMOSDA sebagai Pesantren Tangguh mengantisipasi kondisi terburuk yang kemungkinan akan terjadi di lingkup pesantren terkena pandemi, bersinergi dengan pemerintah yang bersiaga bencana.
Komponen Pesantren Tangguh Pomosda antara lain tersedianya satgas, tersedianya SDM evakuasi korban pandemi, tersedianya SDM pemakaman korban pandemi dan adanya manajemen pangan kampung/lumbung pangan yang menjalankam SOP PAM lingkungan, SOP Pemenuhan Kebutuhan Pangan, SOP Penerimaan Bantuan pada saat COVID, SOP Penanganan Warga terdampak COVID, Mekanisme Pendistribusian Pangan pada saat COVID, dan SOP Penanganan Kiriman Barang.