logo-header-sma-pomosda

Pemeriksaan Kesehatan oleh Tim POSKESTREN POMOSDA untuk Santri Baru Tahun 2024

SMA POMOSDA, NGANJUK – Peserta didik baru tahun 2024 mengikuti tes kesehatan sebagai bagian dari rangkaian proses penerimaan peserta didik baru, Minggu 14 Juli 2024. Proses pemeriksaan kesehatan dilakukan di Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) POMOSDA.

Fajar Nur Atmaja, S.Kep., Ns., M.Kes., salah satu tenaga medis POSKESTREN POMOSDA, menjelaskan bahwa tes kesehatan ini digunakan untuk mendata riwayat kesehatan santri juga sebagai data yg tercatat dalam Dapodik. Jenis pemeriksaan yang dijalankan beragam, mulai dari anomnesa atau wawancara, pemeriksaan fisik, cek tensi, pemerikasaan antopometri, dan pemeriksaan kadar gula dalam tubuh.

Sebelumnya, anomnesa atau wawancara juga telah dilaksanakan secara daring oleh wali santri melalui Google Form. Lalu ditindak lanjuti dengan anomnesa langsung bersama santri. Pada anomnesa ini, tim POSKESTREN menanyakan terkait riwayat kesehatan apa yang pernah terjadi pada santri. Proses ini dilakukan secara bergiliran oleh Tim medis POSKESTREN.

“Kita tanya kepada santri apakah pernah dirawat di RS, apakah pernah mengalami kecelakaan, apakah punya alergi sama obat, makanan, susu, alergi debu dan lain-lain. Kemudian kita juga menanyakan kepada santri pernah sakit apa saja, mulai dari dia kecil sampai sekarang, yang sakitnya itu agak parah seperti, tipes, demam berdarah,” imbuh Fajar.

Sedangkan pemeriksaan fisik meliputi cek kebersihan rambut, kebersihan telinga, mulut, hidung, lalu kondisi gigi, juga kondisi mata.

“Apakah giginya ada yang bolong, karies, berkarat atau giginya kotor. Kita (juga) cek matanya, disini kita melihat apakah dia buta warna atau tidak. Lalu kita cek visus (jarak pandang), jadi seberapa jauh dia bisa melihat tulisan, apakah dia mines, apakah dia berkaca mata, itu (semua) kita identifikasi,” jelas Fajar.

Kemudian juga terdapat pemeriksaan paru-paru dan pemeriksaan lambung. Pemeriksaan ini dilakukan supaya tenaga medis bisa melihat apakah santri punya asma atau mungkin bronkitis, serta melihat adakah organ yang bermasalah di bagian perutnya. 

Di tahap selanjutnya, santri akan diukur tekanan darah dan melakukan pemeriksaan antopometri yang mencangkup pengukuran tinggi badan, berat badan, pengukuran lingkar lengan, lingkar perut dan lingkar kepala. Lalu yang terakhir, santri melaksanakan cek kadar gula dalam tubuh, guna melihat apakah santri tersebut mengalami resiko atau potensi diabetes.

Rekap dari hasil pemeriksaan ini nantinya akan memunculkan diagnosa. Apabila terdapat santri yang membutuhkan tindakan khusus, maka tim POSKESTREN akan melaporkan ke manajemen SMA POMOSDA. Tim POSKERTREN juga akan memberikan himbauan-himbauan pada santri yang
bersangkutan dan memeriksakannya ke dokter bila perlu.

“Jika ada temuan santri, yang dia butuh tindakan lebih lanjut secara medis, maka akan kita tindaklanjuti,” ungkap Fajar.

written by: FATIMAH RAUDHATUL JANNAH (ALUMNI SMA POMOSDA TH 2023 ANGKATAN 26)

SHARE BY MEDIA