Pemberdayaan, merupakan program pembelajaran yang telah ada di SMA POMOSDA. Program ini ada sejak tahun 2019. Namun, program ini sempat terjeda dikarenakan adanya covid-19. Pembelajaran ini bersifat non formal, dengan system dan pola TeKA (tematik, kontektualisasi, aplikatif). Secara lebih detail tematik merupakan penyesuaian dengan kebutuhan perkembangan zaman, survival, mitigasi kehidupan. Sedang kontekstual memadukan mata pelajaran yang dipelajari sesuai dengan kenyataan kehidupan yang dijalani oleh santri (kemandirian, pemberdayaan, budidaya, komunikasi, dll), serta aplikatif mengamplikasikan formulasi/ kognitif yang didapatkan langsung pada dunia nyata / konkret, problematika kehidupan, yang mana mengajak para santri membaur dengan alam.
Alam, tempat kita tinggal. Kita sebagai Hamba Allah yang sadar akan posisi diri, dan sadar bahwa kita adalah Hamba yang faqir/hamba yang tidak bisa apa-apa, tidak punya apa-apa dan Yang Bisa, Yang Punya hanya Allah semata maka kita merasa butuh pertolongan Allah maka implementasinya butuh untuk selalu mengembangkan potensi yang dimiliki, dan memberdayakan diri. Sehingga, sudah seharusnya kita menjadi Hamba yang pandai bersyukur dengan memfungsikan akal, hati, organ, dan indra yang telah Allah anugerahkan. Bapak Kiai Tanjung sudah sering menyampaikan dhawuh ini. Bagaimana seharusnya kita bersikap? Dengan ikut berperan dalam memakmurkan Bumi-Nya, dan mengembangkan potensi, memberdayakan diri untuk mengolah segala peluang yang ada merupakan satu bagian kita dalam mengambil sikap yang tertuang dan terlaksana dalam program Pemberdayaan dan Budidaya.
Program ini yaitu, pemanfaatan dan pengolahan lahan sela. Akan lebih baik dan bermanfaat bukan? apabila kita berdayakan dengan berbudidaya. Selain bermain, mengenal tanaman, merawat, hingga masa panen, hikmah besar yang dapat diambil ialah menjadi mandiri dan produktif, serta berlatih istiqomah dan tumakninah, juga berlatih sabar dan tawakkal.
Salah satu kegiatan dalam perwujudan program tersebut adalah kegiatan kemah wirakarya yang dilaksanakan setiap hari Sabtu sampai Minggu di hutan Ngluyu. Sinergi nyata POMOSDA, Perhutani KPH Nganjuk, dan LMDH Argomulyo dalam sebuah kesatuan sistem terpadu guna mewujudkan kemandirian pangan melalui pemanfaatan lahan dibawah tegakan dengan budidaya tanaman polo pendem yang salah satunya adalah tanaman porang.
Porang merupakan umbi-umbian yang memiliki manfaat luar biasa. Tanaman porang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung, kosmetik, jelly, dan lain sebagainya. Tapi, tentunya dengan cara pengolahan yang baik dan benar.
Apalagi dalam kondisi saat ini, kita tengah berada dalam masa pagebluk, dimana terjadi guncangan yang membuat banyak orang menjadi semakin bingung, gembling, dan panik. Maka selayaknya kita berlatih agar menjadi orang yang cerdas. Cerdas yang sesungguhnya, yang mampu memahami keadaan yang sedang dialami. Bukan malah bingung, saling menyalahkan, dan kemudian menghindar dari kenyataan. Inilah makna kontekstual – aplikatif, adaptable terhadap berbagai situasi dan kondisi.
Daripada bingung, mengapa kita tidak menyibukkan dan memberdayakan diri saja? Akan menjadi mudah, jika dengan dasar niat dan tekad yang kuat. Dimulai dari hal yang sederhana, seperti contohnya bertanam.
Di SMA POMOSDA, kami selalu diajarkan untuk menjadi orang yang mandiri. Dan menjadi orang yang tangguh, tidak ringkih, yang sedikit-sedikit mengeluh dan tidak mau bekerja keras. Tapi guys, Pemberdayaan tidak hanya dapat dilakukan dengan bertanam saja. Kita dapat melakukan apa saja, sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh masing-masing pribadi.
2021 October
Penulis : chika farhani XII IPA 2